Saya yakin, teman-teman tentunya sudah sangat familiar dengan istilah "liwet", bukan? Jika dahulu istilah liwet, mungkin, hanya dikenal di kalangan orang-orang Jawa dan sebagian orang Sunda yang ada di perbatasan Jawa Barat - Jawa Tengah. Kini, dengan adanya sosial media (sosmed), bisa jadi, hampir seluruh masyarakat Indonesia, khususnya yang akrab dengan gadget mengetahuinya. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kalangan menengah perkotaan yang gandrung dengan kuliner ini. Buktinya, banyak yang mengunggah kuliner ini saat mereka makan, baik itu sendirian maupun bersama-sama. Ditambah lagi, selain bisa dimasak sendiri, kuliner ini juga sudah banyak dijajakn di banyak rumah makan.
Salah satu rumah makan yang menjajakan jenis kuliner ini adalah "Saung Liwet Kang Nana". Rumah makan dengan tampilan tradisional ini berada di jalan raya Subang - Pamanukan, Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jika dari arah Subang menuju Pamanukan, kira-kira berjarak 1 kilometer sebelum Gerbang Tol Subang (KM 110) ruas Tol Cikampek Palimanan (Cipali), sebelah kiri.
Menu-menu yang ditawarkan cukup beragam. Nasi liwet, tentu saja merupakan menu utamanya. Nasi ini dimasak dalam sebuah wadah khusus semacam panci, namun terbuat dari bahan yang lebih keras dan tebal. Entah logam apa bahan utamanya karena saya bukan ahli perlogaman. Orang tua saya, dulu, di kampung halaman saya, Ciamis, menyebutnya "kastrol". Ingat "kastrol", ya, bukan "castrol". Hehehe. Nasi yang dihasilkan dari proses memasak dalam "kastrol" tidak terasa netral, namun memiliki rasa asin, gurih, sedikit manis, dan beraroma wangi. Mungkin ini merupakan perpaduan berbagai bumbu, seperti cabe, lada, garam, sereh dan gula (mohon koreksi jika keliru). Dan, sebagai aroma pewanginya, sepertinya keluar dari daun salam. Karena saat saya buka tutup "kastrol"-nya, masih tampak daun salam dalam kondisi sudah mengering dan berwarna coklat.
Soal rasa, saya kira ini merupakan yang terenak dari nasi liwet-nasi liwet yang pernah saya coba. Tapi sejujurnya, saya baru kali ini menyantap nasi liwet yang memiliki rasa, karena biasanya nasi liwet yang saya makan adalah yang tidak memiliki rasa apa pun alias netral, sebagaimana nasi yang dimasak dalam magic jar atau dandang. Itu pun dulu, saat masih berada di kampung halaman. Jadi, jelas, ya? Mengapa rasanya paling enak? Karena ini merupakan nasi liwet yang memiliki rasa yang pertama kali saya makan. Hehehe....
Selanjutnya, sebagai pelengkap atau lauk pauk untuk teman menyantap nasi liwet, tentu saja ada berbagai macam menu. Diantaranya ayam bakar, ayam goreng, ayam penyet, berbagai olahan ikan, dan sebagainya. Karena ini berada di tatar Sunda, maka Saung Liwet Kang Nana juga menyajikan berbagai makanan khas priangan, seperti gado-gado dan karedok. Nah, soal karedok, bagi Anda yang bukan orang Sunda dan bisa jadi belum tahu, di sini ada "karedok leunca" yang rasanya, hmmmm, silakan coba sendiri, ya. Eh, satu lagi, tersedia juga beberapa varian sambal. Ini justru yang tak boleh ketinggalan.
Bagaimana soal minuman? Jangan khawatir, biarpun bernuansa tradisionla, soal minuman juga cukup beragam. dari yang tradisional hingga modern tersedia di sini. Dari air putih hingga koktail ada. Tinggal siapkan perut teman-teman agar bisa menampungnya.
Suasana tempatnya juga cukup nyaman dan asri. Dalam area yang cukup luas, desainnya dibuat sedemikian rupa sehingga teman-teman tampak betul-betul dibawa ke suasana masa lalu. Di samping ada tempat makan yang betul-betul berada di area terbuka, tanpa atap apa pun, hanya ada meja dan kursi dari kayu-kayu tua, ada juga tempat makan dalam bentuk gazebo berupa panggung-panggung ala rumah orang Sunda tempo dulu. Namun, bagi teman-teman yang ingin menikmati hidangan dalam sedikit nuansa modern, teman-teman bisa naik ke lantai dua. Di sana terdapat ruangan tertutup yang terhidar dari debu dan angin luar.
Terakhir, untuk akses menuju tempat makan tersebut sangat mudah dijangkau. Jika teman-teman berada di ruas tol Cipali baik arah Timur maupun Barat, teman-teman keluar di exit tol Subang (KM 110). Begitu sampai di pertigaan, pertemuan antara exit tol dan jalan raya Subang - Pamanukan, teman-teman ambil kanan, ya, arah ke Kota Subang. Dari exit tol tersebut, Saung Liwet Nang Nana, kira-kira berjarak 1 kilometer. Jangan lupa, posisinya berada di sebelah kanan dari arah kedatangan teman-teman.
Sebagai pelengkap, biar teman-teman tidak bingung, saya sertakan gambar-gambarnya, ya.
Selamat menikmati....
Salah satu rumah makan yang menjajakan jenis kuliner ini adalah "Saung Liwet Kang Nana". Rumah makan dengan tampilan tradisional ini berada di jalan raya Subang - Pamanukan, Sukamelang, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jika dari arah Subang menuju Pamanukan, kira-kira berjarak 1 kilometer sebelum Gerbang Tol Subang (KM 110) ruas Tol Cikampek Palimanan (Cipali), sebelah kiri.
Menu-menu yang ditawarkan cukup beragam. Nasi liwet, tentu saja merupakan menu utamanya. Nasi ini dimasak dalam sebuah wadah khusus semacam panci, namun terbuat dari bahan yang lebih keras dan tebal. Entah logam apa bahan utamanya karena saya bukan ahli perlogaman. Orang tua saya, dulu, di kampung halaman saya, Ciamis, menyebutnya "kastrol". Ingat "kastrol", ya, bukan "castrol". Hehehe. Nasi yang dihasilkan dari proses memasak dalam "kastrol" tidak terasa netral, namun memiliki rasa asin, gurih, sedikit manis, dan beraroma wangi. Mungkin ini merupakan perpaduan berbagai bumbu, seperti cabe, lada, garam, sereh dan gula (mohon koreksi jika keliru). Dan, sebagai aroma pewanginya, sepertinya keluar dari daun salam. Karena saat saya buka tutup "kastrol"-nya, masih tampak daun salam dalam kondisi sudah mengering dan berwarna coklat.
Soal rasa, saya kira ini merupakan yang terenak dari nasi liwet-nasi liwet yang pernah saya coba. Tapi sejujurnya, saya baru kali ini menyantap nasi liwet yang memiliki rasa, karena biasanya nasi liwet yang saya makan adalah yang tidak memiliki rasa apa pun alias netral, sebagaimana nasi yang dimasak dalam magic jar atau dandang. Itu pun dulu, saat masih berada di kampung halaman. Jadi, jelas, ya? Mengapa rasanya paling enak? Karena ini merupakan nasi liwet yang memiliki rasa yang pertama kali saya makan. Hehehe....
Selanjutnya, sebagai pelengkap atau lauk pauk untuk teman menyantap nasi liwet, tentu saja ada berbagai macam menu. Diantaranya ayam bakar, ayam goreng, ayam penyet, berbagai olahan ikan, dan sebagainya. Karena ini berada di tatar Sunda, maka Saung Liwet Kang Nana juga menyajikan berbagai makanan khas priangan, seperti gado-gado dan karedok. Nah, soal karedok, bagi Anda yang bukan orang Sunda dan bisa jadi belum tahu, di sini ada "karedok leunca" yang rasanya, hmmmm, silakan coba sendiri, ya. Eh, satu lagi, tersedia juga beberapa varian sambal. Ini justru yang tak boleh ketinggalan.
Bagaimana soal minuman? Jangan khawatir, biarpun bernuansa tradisionla, soal minuman juga cukup beragam. dari yang tradisional hingga modern tersedia di sini. Dari air putih hingga koktail ada. Tinggal siapkan perut teman-teman agar bisa menampungnya.
Suasana tempatnya juga cukup nyaman dan asri. Dalam area yang cukup luas, desainnya dibuat sedemikian rupa sehingga teman-teman tampak betul-betul dibawa ke suasana masa lalu. Di samping ada tempat makan yang betul-betul berada di area terbuka, tanpa atap apa pun, hanya ada meja dan kursi dari kayu-kayu tua, ada juga tempat makan dalam bentuk gazebo berupa panggung-panggung ala rumah orang Sunda tempo dulu. Namun, bagi teman-teman yang ingin menikmati hidangan dalam sedikit nuansa modern, teman-teman bisa naik ke lantai dua. Di sana terdapat ruangan tertutup yang terhidar dari debu dan angin luar.
Terakhir, untuk akses menuju tempat makan tersebut sangat mudah dijangkau. Jika teman-teman berada di ruas tol Cipali baik arah Timur maupun Barat, teman-teman keluar di exit tol Subang (KM 110). Begitu sampai di pertigaan, pertemuan antara exit tol dan jalan raya Subang - Pamanukan, teman-teman ambil kanan, ya, arah ke Kota Subang. Dari exit tol tersebut, Saung Liwet Nang Nana, kira-kira berjarak 1 kilometer. Jangan lupa, posisinya berada di sebelah kanan dari arah kedatangan teman-teman.
Sebagai pelengkap, biar teman-teman tidak bingung, saya sertakan gambar-gambarnya, ya.
Selamat menikmati....