Minuman kopi memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan energi dan konsentrasi, membantu penurunan berat badan dan memelihara kesehatan jantung. Kandungan antioksidan dalam kopi membantu memelihara kesehatan jantung dan juga irama detaknya, sehingga minum kopi hitam secara rutin dapat mencegah semua jenis penyakit jantung.
Efek minum kopi hitam tanpa gula
Secangkir kopi hitam bisa dibilang hampir nol kalori karena kopi hitam tidak mengandung nilai gizi yang berharga. Secangkir kopi hitam tanpa gula tidak mengandung karbohidrat, lemak, protein, dan sejumlah makronutrien penting lainnya, seperti kalsium dan serat. Kopi merupakan penyumbang terbesar dari kafein, sebuah stimulan yang membantu orang merasa lebih bersemangat.
Kafein dari secangkir kopi hitam dapat sangat cepat terserap ke dalam darah hanya dalam waktu 20 menit, dan akan menetap dalam aliran darah selama lebih dari 12 jam. Tak lama setelah tegukan pertama, kafein yang ada dalam aliran darah menyebabkan lonjakan detak jantung, tekanan darah, dan energi. Tak lama setelahnya, kafein mulai memengaruhi tingkat adenosin dalam otak. Adenosin adalah senyawa kimia dalam otak yang bertanggung jawab untuk memberi tahu tubuh kita bahwa ini saatnya tidur; kafein mengikat reseptor adenosin otak dan mematikan mereka. Inilah sebabnya setelah dua puluh menit kita menghabiskan secangkir kopi, kita akan merasa sangat bersemangat.
Pada titik ini, tubuh kita mulai memproduksi adrenalin, yang selanjutnya meningkatkan produksi energi. Peningkatan kadar adrenalin ini kemudian menyebabkan pelebaran saluran pernapasan dan aliran darah yang akan membanjiri otot. Kopi hitam juga memperbaiki mood peminumnya karena otak menjadi lebih sensitif terhadap serotonin, sebuah neurotransmitter yang bertanggung jawab untuk mengatur suasana hati.
Sekitar tiga sampai empat jam setelahnya, kita akan mulai mengalami penurunan energi akibat efek penyemangat yang disebabkan kafein makin memudar. Penurunan energi ini terjadi karena kafein dalam kopi sebenarnya tidak benar-benar membuat kita lebih energik, kafein hanya bertindak sebagai penyemangat palsu yang membuat kita merasa tidak lelah.
Lalu, apa efeknya pada tubuh jika kita menambahkan gula atau creamer kedalam secangkir kopi hitam?
Efek minum kopi dengan gula atau pemanis lainnya
Konsumsi gula dalam dosis kecil tidak terlalu perlu dikhawatirkan, tapi kebanyakan dari kita makan gula terlalu banyak. Bahkan, beberapa minuman kopi racikan kedai-kedai kopi komersil di luaran sana banyak yang tinggi lemak, tinggi gula, dan tinggi kalori. Jika kita memesan secangkir cappuccino dengan susu segar, misalnya, kita akan mengonsumsi tambahan 77 kalori dan 4 gram lemak. Secangkir espresso full-bodied yang kental dicampur dengan steamed milk dan sirup vanilla mengandung 35 gram gula, 37 gram karbohidrat, dengan 250 kkal.
Ketika kita makan sesuatu yang sarat dengan gula, indera pengecap, usus, dan otak semua akan saling bekerja sama menanggapinya. Rasa manis gula menyalakan area penghargaan otak sehingga menyebabkan pelepasan ombak dopamin, sinyal kimia untuk meningkatkan suasana hati. Aktivasi sistem penghargaan ini nyatanya tidak bekerja seperti bagaimana tubuh memproses zat adiktif lain, seperti alkohol atau nikotin.
Kelebihan gula memompa kadar dopamin jadi di luar batas, yang membuat kita hilang kontrol dan peningkatan toleransi tubuh terhadap gula sehingga kita akan semakin menginginkan makan lebih banyak gula. Di sisi lain, ada batas tertentu seberapa banyak gula yang dapat diproses oleh hati. Jika mengonsumsi gula kelewat batas dan hati tidak dapat memproses semua energi itu dengan baik, hati tidak memiliki pilihan selain untuk mengubah kelebihan gula menjadi lemak hati.
Banyaknya gula yang membanjiri darah menciptakan lonjakan kadar gula darah mendadak. Ini menyebabkan tubuh memproduksi insulin dengan sangat cepat. Insulin memicu penggunaan glukosa oleh jaringan dalam tubuh untuk digunakan sebagai energi. Di saat yang bersamaan, insulin memperkuat kelancaran komunikasi antar sel otak dan dengan demikian membentuk ingatan kuat. Produksi energi ini kemudian menyebabkan jatuhnya kadar glukosa yang menyebabkan perasaan lesu, sakit kepala, kelelahan, dan kecemasan tiba-tiba akibat turunnya kadar gula darah.
Ketika kadar insulin di otak diturunkan sebagai akibat dari konsumsi gula berlebih, proses pembelajaran dan ketajaman memori otak juga jadi terganggu. Inilah alasan di balik mengapa kita cenderung lebih gelisah dan sulit konsentrasi setelah mengonsumsi banyak gula.
***Dari berbagai sumber